Cara Usaha Waralaba (Franchise Fee dan Royalty Fee) - Ketika anda memutuskan untuk menggeluti bisnis instan ini dengan membeli dari seorang pebisnis, tentunya setelah mengamati dengan baik kelayakannya. (Baca Tips Memilih Bisnis Franchise)
Dalam bisnis franchise, seorang franchisee (pembeli waralaba) umumnya dikenakan 3 macam biaya. Ada yang dibayar dalam jangka waktu tertentu dan ada juga yang dibayar bulanan. Di antara yang banyak dikenali adalah Franchise Fee, Royalty Fee dan biaya marketing (tergantung kebijakan masing-masing pemilik bisnis). Berikut adalah penjelasannya :
1. Franchise Fee
Ini merupakan biaya yang lumrah dan wajib dibayarkan oleh setiap orang yang ingin membeli merek dari franchisor. Ini sesuatu yang wajar karena anda ibaratnya meminjam nama dari merek yang sudah terkenal yang sudah diusahakan dengan susah payah oleh pemiliknya.
Umumnya, para franchisor mematok tarif sesuai kebijakan masing-masing yang jangka waktunya biasanya minimal 5 tahun. Jadi setiap selesai berjalan 5 tahun anda menggunakan merek tersebut anda bisa memperpanjangnya kembali dengan membayar sesuai dengan kebijakan dari pemiliknya atau mungkin akan tetap sama dengan biaya sebelumnya.
Terkadang, untuk melakukan persaingan di antara para franchisor, banyak yang hanya mengenakan bayaran sekali saja dan selebihnya anda hanya dikenakan biaya royalty tiap bulan atau tiap tahun, tergantung kebijakan masing-masing.
2. Royalty Fee
Sebagian besar frenchisor (pemilik bisnis franchise) mensyaratkan dibayar per bulannya. Dan sebagian besar pula dihitung berdasarkan penjualan kotor per bulan dari yang dihasilkan oleh pebisnis.
Dalam beberapa kasus, ada juga yang membuat kebijakan berdasarkan hasil setelah dipotong dengan pengeluaran pajak, bukan dari penjualan kotornya.
Terkadang, biaya yang didapat dari sini juga digunakan untuk men-support jalannya bisnis franchisee. Jadi, tetap wajar sebagai pendanaan untuk tetap menghidupkan bisnis dalam jangka waktu yang lama dan berkesinambungan.
Untuk besaran fee-nya, umumnya pada bisnis kategori makanan dan minuman antara 3,5% hingga 5%, tergantung hitungan masing-masing pemiliknya. Sedangkan pada usaha dalam bidang jasa, khusunya di bidang pendidikan, mematok dikisaran 10%.
3. Biaya Marketing
Terkadang ada juga franchisor yang tidak mengenakan jenis ini. Namun jika kebetulan membeli dari yang mensyaratkan pengeluaran semacam ini maka anda berhak menanyakan digunakan dalam promosi bentuk apa, melalui media apa dan sebagainya yang penting jelas penggunaannya.
Selain jenis pengeluaran awal yang disyaratkan dari pemilik mereknya yang harus anda dikeluarkan ketika hendak memulai usaha instant seperti ini, anda juga tentu sudah harus mempersiapkan biaya investasi yang mencakup di dalamnya lahan atau tempat melakukan usaha, property, biaya awal untuk gaji karyawan dan lain sebagainya yang dibutuhkan didalamnya.
Terkadang, pemilik merek franchise juga ada yang mensyaratkan jumlah dana pembelian aset awal yang harus dimiliki oleh partner yang akan bergabung dalam usahanya, apalagi kalau yang lagi booming dan banyak penggemarnya yang harus melakukan seleksi segala.
Selanjutnya yang harus diketahui agar hitungan-hitungan jumlah dana awal yang harus disiapkan bisa sesuai dengan kebutuhan, maka anda wajib membaca : Simulasi Finansial Bisnis Franchise. (Ditunggu ya artikelnya!) atau mungkin mau baca Cara Mendapatkan Uang Halal dari Internet
ADS HERE !!!